Assalamualaikum, hai sobat Indonesia
yang cinta kesehatan, saya akan berbagi ilmu mengenai bagaimana konsumsi susu
yang seharusnya bagi manusia. Apakah setiap hari kita harus mengonsumsi
susu, untuk menambah energi, menjaga
sistem imun, untuk menggemukkan badan, untuk mencegah osteoporosi, atau karena
hobi minum susu?
Susu tidak asing lagi bagi semua orang.
Dipandang dari segi gizi, susu merupakan bahan makanan yang hampir sempurna dan
merupakan makanan alamiah bagi binatang menyusui yang baru lahir, dimana susu
merupakan satu-satunya sumber makanan pemberi kehidupan segera sesudah
kelahiran. Susu didefinisikan sebagai sekresi dari kelenjar susu bnatang yang
menyusui anaknya (mamalia)1.
Sejak
lahir yang pertama kali dikonsumsi manusia adalah air susu ibu (ASI) yang
secara tidak langsung mendekatkan batin antara anak dan ibu ini. Biasanya ASI
diberikan secara eksklusif pada bayi selama 6 bulan, setelah itu bayi bisa
diberikan makanan lain untuk menambah kebutuhan energi lainnya (MPASI) yang
mudah dicerna oleh bayi seperti pisang, bubur, labu, wortel. Sedangkan susu
formula, atau susu pertumbuhan diberikan ketika bayi berumur diatas 1 tahun,
karena ketika itu pencernaan bayi telah siap. Susu pertumbuhan hanya berfungsi
sebagai pelengkap zat gizi bayi saja bukan merupakan konsumsi utama pada bayi.
Susu sapi merupakan jenis susu yang
paling banyak dikonsumsi masyarakat. Kebiasaan mengonsumsi susu sapi pun
berlanjut seterusnya, susu dijadikan teman untuk sarapan roti, atau kebiasaan mengonsumsi
sebelum tidur. Susu sapi, kambing, domba, kuda, kerbau dan manusia merupakan
susu miskin karena memiliki kadar lemak dan protein relatif rendah. Namun kandungan
protein, kasein, dan lemak pada susu sapi lebih banyak daripada ASI. Sedangkan
yang termasuk susu kaya yaitu susu
yang mengandung kadar lemak dan protein tinggi, misalnya susu ikan paus,
kelinci dan anjing laut.
Taukah sobat, susu tidak baik lagi untuk
dewasa dan manula. Bahkan katanya bisa menyebabkan osteoporosis? Mengapa
demikian bukannya susu untuk mengatasi osteoporosis?
Dalam sebuah buku “The Miracle of
Enzyme” dikatakan bahwa susu itu benda cair sehingga ketika masuk mulut
langsung mengalir ke kerongkongan. Tidak sempat berinteraksi dengan enzim yang
diproduksi mulut kita. Akibat tidak bercampur enzim, tugas usus semakin berat.
Begitu sampai diusus, susu tersebut semakin menggumpal dan sulit dicerna. Untuk
bisa mencernanya, tubuh terpaksa mengeluarkan cadangan ‘enzim induk’ yang
seharusnya lebih dihemat. Enzim induk itu semestinya untuk pertumbuhan tubuh,
termasuk pertumbuhan tulang. Namun, karena enzim induk terlalu banyak dipakai
untuk membantu mencerna usus, peminum susu akan lebih mudah terkena
osteoporosis2.
Maka untuk mencegah osteoporosis dengan
mengonsumsi susu lakukanlah sejak dini ketika sistem pencernaan manusia masih
baik. Bagi sobat yang sudah remaja, dewasa, atau punya keluarga yang sudah
manula sebaiknya mengonsumsi makanan pengganti susu yang mengandung kalsium dan
vitamin D untuk kesehatan tulang seperti telur, bayam, brokoli. Jangan konsumsi
vitamin D dengan susu secara bersamaan, karena vitamin A, D, E, dan K merupakan
vitamin yang larut lemak. Susu mengandung lemak, jika dikonsumsi secara
bersamaan kandungan vitamin D akan hilang, jadi sia-sia kan. Selain itu,
aktivitas olahraga juga melatih kekuatan tulang, lakukanlah 10 menit dalam
sehari, atau minimal 2 kali dalam seminggu.
Perlu diperhatikan juga nih sobat jika terdapat
kelainan, seperti penyakit galaktosemia. Galaktosemia merupakan penyakit kekurangan
enzim galaktose 1-fosfat uridil transferase yang membantu proses metabolisme galaktosa menjadi glukosa sehingga
galaktosa tidak dapat dicerna secara maksimal (kadar galaktosa tinggi). Untuk
itu pilihlah susu yang tidak mengandung galaktosemia, bisa digantikan dengan
susu formula yang hanya mengandung sukrosa, fruktosa, dan polikarbohidrat.
Dari penjelasan diatas bukan berarti
kita dilarang mengonsumsi susu, namun susu sapi memang lebih diutamakan untuk
anak sapinya kurang cocok untuk sistem pencernaan tubuh manusia. Jika pola
makan yang dilakukan sobat selama ini sudah baik, yaitu menurut gizi seimbang
dan terpenuhi akan zat-zat gizi yang dibutuhkan sebaiknya konsumsi susu
dibatasi.
Terakhir sebagai penutup, saya akan
berikan tips membuat susu. Saat membuat susu bubuk dan susu cair atau kental manis gunakan air dingin terlebih dahulu,
setelah diaduk baru tambahkan air hangat. Karena penggunaan air panas untuk
melarutkan susu akan merusak kandungan zat gizi didalam susu. air yang suhunya
lebih panas, molekulnya akan bergerak lebih cepat dan akibatnya molekul air
panas akan membentuk ruang yang lebih besar sehingga jarak antar partikel air
panas dan gaya tarik (kohesi) antara partikel air panas lebih besar. Sedangkan
susu memiliki komponen partikel yang kecil yaitu dispersi emulsi (>0,0001
mm) terdapat pada lemak susu, dispersi koloidal (0,000001 mm) terdapat pada
protein, enzim, dan garam yang terikat dalam misel, dispersi molekuler (0,0000001
mm) terdapat pada laktosa laktosa, garam organik, vitamin, dan senyawa nitrogen
bukan protein. Jangan sampai konsumsi susu terbuang begitu saja dalam tubuh
tanpa mendapatkan manfaatnya1.
Daftar Pustaka
1Muchtadi, dkk. 2013. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. Bandung:
Alfabeta.
2Sinya, Hiromi. 2013. The Miracle of Enzym. Bandung: Qanita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar